Suara Wakil Rakyat – Jakarta, Seiring dengan menurunnya eskalasi unjuk rasa yang disampaikan oleh mahasiswa dan elemen masyarakat balangan di seputaran kilangan Senayan, Suara Wakil Rakyat mengamati 3 hari belakangan ini, unjuk demonstrasi masih tetap berlangsung tetapi tidak membahayakan seperti pada 4 hari terakhir menjelang habis bulan Agustus.
Sengaja Suara Wakil Rakyat melintasi ruas jalan di depan Gedung Wakil Rakyat tersebut, karena sudah mulai dibuka untuk umum. Kami melintas jalan tersebut pagi hari dengan asumsi, jika terlambat sedikit saja pasti mendapat larangan.
Ternyata tidak hanya kami saja yang berniat menonton dari jauh aksi damai yang dilontarkan mahasiswa serta elemen masyarakat lainnya. Orasi dari perwakilan mahasiswa dari masing masing kampus masih bisa kami dengar rata-rata isi orasinya adalah tuntutan agar angka 17 dan 8 itu benar benar diperhatikan . Jika mengenai Undang-Undang Perampasan Hak agak sedikit susah untuk di gol kan, karena jika segmen Undang-Undang tersebut diluluskan DPR RI, maka sebagian dari Wakil Rakyat akan ditampungkan mengawal harta bendanya.
Pengamat politik yang ditemui oleh Suara Wakil Rakyat tetapi tidak mau disebutkan identitasnya, bahwa tidak mungkin 17 tuntutan para pengunjuk rasa tidak terpenuhi dalam waktu singkat. Sedangkan tuntutan jangka panjang akan dibahas oleh DPR RI secara berkala dan para legislator tersebut akan melibatkan mahasiswa dalam proses penyelesaian 8 tuntutan para demonstran dalam jangka panjang. Namun kali ini para penonton unjuk rasa ternyata lebih banyak dari yang melakukan unjuk rasa, jika kami hitung dari kendaraan roda 4 dan roda 2 yang berhenti di sekitaran. Mudah-mudahan aksi unjuk rasa ini selesai, tetapi isu yang beredar di tengah-tengah masyarakat adalah unjuk rasa ini sengaja dibiarkan berlarut larut hingga satu tahun Prabowo-Gibran yang nanti akan ada unjuk rasa yang besar besaran yang menuntut Prabowo mundur, karena dianggap tidak mampu menjaga keamanan Ibukota. (SWR/ 01)







